Untuk menjaga kesegaran ayam, setelah dipotong ayam harus terjaga suhunya, serta terhindar dari debu dan kotoran luar. Pastikan sebelum menyimpan ayam di dalam pendingin, dicuci bersih dari lemak atau darah yang masih tersisa, baru dimasukkan ke dalam pendingin. Usahakan untuk tidak menimpa daging ayam dengan daging atau barang lain di dalam pendigin karena akan mengakibatkan persebaran dingin yang tidak merata sehingga bagian tersebut akan cepat rusak. Ketika akan mengeluarkan ayam dari pendingin diusahakan agar langsung dipakai saat itu juga, karena ketika kita memasukkan dan mengeluarkan ayam berkali dari pendingi bisa menyebabkan daging ayam menjadi cepat rusak.

Anda dapat membedakannya dengan melihat beberapa tanda. Ayam segar memiliki daging putih kekuningan dengan kulit yang licin. Jika daging pucat atau kulit kasar dengan lebam biru, itu bisa menjadi tanda ayam sudah lama dipotong. Bagian dalam ayam yang segar berwarna merah gelap, bukan hitam pekat, karena darah telah mengering. Bau amis setelah mencuci bisa menandakan ayam lama. Saat dimasak, ayam segar memiliki daging yang tidak mudah robek, sementara yang lama cenderung hancur karena seratnya menipis.

Harga ayam tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah suplai dan permintaan. Di peternakan sendiri harga jual ayam hidup sangat terpengaruh dari harga bibit serta pakan dari ayam tersebut. Dari 2 faktor tersebut, harga pakan ayam yang sangat tinggi menyebabkan peternak susah untuk menurunkan harga ayam walaupun ketika sedang musim panen yang supplai ayamnya dapat dipastikan akan membludak. Tingginya bahan pokok tersebut ditambah dengan permintaan konsumen yang relatif tinggi menyebabkan harga daging ayam potong menjadi fluktuatif.

Berat ayam (body weight) biasanya dibagi menjadi 3 kategori, ayam ukuran kecil (spring chicken) berat normalnya ada di kisaran 500-900gr per ekor, ayam standar berada di kisara 1-1,5kg per ekor dan ayam besar ada di kisaran 1,6kg keatas.

Ketika ayam yang baru dipotong dibekukkan atau tidak digunakan secara langsung, ayam akan menyusut kurang lebih sekitar 0,1% ketika dicairkan. Namun terkadang ada saja penyusutannya yang lebih dari angka tersebut. Ini disebabkan oleh air yang masih tersisa sesudah ayam dibersihkan sebelum dibekukkan. Air yang ikut membeku dengan ayam tersebut akan menyebabkan penyusutan tinggi pada saat dicairkan karena berat airnya akan mengurangi berat keselurhan ayam setelah dicarikan.

Pada dasaranya perbedaan antara 3 jenis ayam tersebut ada pada karakteristik daging serta berat dagingnya setelah dipotong. Ayam kampung memiliki berat 0,8-1kg karena makanan yang mereka makan adalah makanan yang minim konsentrat kimia, sehingga tekstur dagingnya sangat keras karena dagingnya tidak banyak memiliki lemak. Ayam pejantan memilik berat antara 0,5-0,8kg karena ayam pejantan dipotong pada awal masa panennya dikarenakan tidak dapat menghasilkan telur. Karakteristik dagingnya tidak berlemak namun tidak keras seperting daging pasa ayam kampung. Ayam afkir memiliki berat antara 1,3-1,5kg karena dipotong pada usia tidak prodouktif yang mana pada masa usia tersebut berat ayamnya sudah besar karena mendapat asupan makan secara terus menerus. Karakter daging keras dan berlemak tinggi.

Untuk pengiriman sekitar areal denpasar dan sanur kami dapat mengirim pesanan dengan minimum order 5kg. Untuk areal jimbaran, seminyak, kuta hingga nusa dua minimum order 10kg. Dan untuk areal ubud minimum order adalah 15kg.